div.TabView div.Tabs { height: 24px; overflow: hidden; } div.TabView div.Tabs a { float: left; display: block; width: 90px; /* Lebar Menu Utama Atas */ text-align: center; height: 24px; /* Tinggi Menu Utama Atas */ padding-top: 3px; vertical-align: middle; border: 1px solid #000; /* Warna border Menu Atas */ border-bottom-width: 0; text-decoration: none; font-family: "Times New Roman", Serif; /* Font Menu Utama Atas */ font-weight: 900; color: #000; /* Warna Font Menu Utama Atas */ } div.TabView div.Tabs a:hover, div.TabView div.Tabs a.Active { background-color: #FF9900; /* Warna background Menu Utama Atas */ } div.TabView div.Pages { clear: both; border: 1px solid #6E6E6E; /* Warna border Kotak Utama */ overflow: hidden; background-color: #FF9900; /* Warna background Kotak Utama */ } div.TabView div.Pages div.Page { height: 100%; padding: 0px; overflow: hidden; } div.TabView div.Pages div.Page div.Pad { padding: 3px 5px; }

Pendidikan

Kamis, 15 September 2011

Model Pembelajaran Kartu Arisan



Model pembelajaran kartu arisan adalah salah satu model pembelajaran kooperatif, dimana siswa siswa bekerjasama dalam kelompok untuk mendiskusikan kesesuaian  jawaban dari setiap pertanyaan yang keluar dari dalam gelas yang telah dikocok oleh guru.
Langkah-langkah:
1. Bentuk kelompok orang secara heterogen -/+5 siswa.
2. Bagikan siswa kartu jawaban, (tiap siswa dalam kelompok)
3. Gelas yang telah berisi gulungan soal dikocok, kemudian salah satu yang jatuh       diberikan agar dijawab oleh siswa yang memegang kartu jawaban dalam masing-masing kelompok.
4. Apabila jawaban benar maka siswa dipersilakan tepuk tangan atau yel-yel lainnya.
5. Setiap jawaban yang benar diberi poin 1 sebagai nilai kelompok sehingga nilai total kelompok merupakan penjumlahan poin dari para anggotanya.

Kelebihan:
Pembelajaran yang menarik dihubungkan dengan kehidupan nyata.
Kekurangan:
1. Tidak semua terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
2. Nilai tergantung pada individu yang mempengaruhi nilai teman lain.

NB : tiap kelompok mendapatkan kartu jawaban yang sama begitu juga dengan jumlahnya dengan kelompok lain.

Rabu, 14 September 2011

Model Pembelajaran Talking Stick


Model Pembelajaran Talking Stick

  Model Pembelajaran TS merupakan salah satu model pembelajaran cooperative learning. Digunakannya istilah Stick, karena dalam proses pembelajaran menggunakan tongkat sebagai alatnya, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya. Model pembelajaran ini bisa dipadukan dengan model pembelajaran CL yang lain, misalkan Two Stay Two Stray, Number Head Togheter, STAD dll. Alasannya adalah model pemb. ini lebih fokus pada melatih siswa dalam mengerjakan evaluasi. Untuk lebih meningkatkan aktifitas dan minat siswa, penggunaan tongkat bisa diganti dengan suatu benda yang disukai siswa, Misal : Bola, Balon, dll. Berdasarkan pengalaman saya, Diperlukan variasi berupa nyanyian/lagu yang diputar oleh guru lewat media audio. dan ketika lagu tersebut dihentikan oleh guru, dan pada saat yang sama, siswa yang sedang memegang tongkat ditunjuk untuk menjawab/menjelaskan pertanyaan dari guru.
Langkah-langkah:
1. Guru menyiapkan sebuah tongkat/benda menarik lainnya.
2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangannya/ paketnya. Atau bisa juga diawali dengan model pemb. CL lain yang intinya siswa saling bertukar informasi.
3. Setelah selesai berbagi informasi(dipadukan dengan model pemb. CL lain) /setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya guru mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya.
4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, Setel musik, dan saat musik diberhentikan guru memberi pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
5. Guru memberikan kesimpulan.
6. Evaluasi.
7. Penutup.
Kelebihan:
1. Menguji kesiapan siswa.
2. Melatih membaca dan memahami dengan cepat.
3. Melatih kerjasama
4. Melatih kekompakan dan kejujuran
Kekurangan:
Membuat siswa senam jantung.
Ada kemungkinan siswa melemparkan tongkat/benda ke teman sebelahnya saat musik berhenti.

Selamat  mencoba, dan sukses selalu,,, education for All,,,
sept. 2011 igk.tantra

Senin, 12 September 2011

Model Pembelajaran Word Square


Model Pembelajaran Word Square
 Word Square dalam arti bahasa terdiri atas dua suku kata diantaranya Word yang berarti Kata dan Square yang berarti Pencari. Jadi  menurut bahasa arti dari Word Squre adalah pencari kata.
Model Pembelajaran Word Square adalah model pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban. Mirip seperti mengisi teka-teki silang tetapi bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarang huruf penyamar atau pengecoh. Model pembelajaran ini sesuai untuk semua mata pelajaran. Tinggal bagaimana Guru dapat membuat sejumlah pertanyaan terpilih yang dapat merangsang siswa untuk berpikir efektif. Tujuan huruf pengecoh bukan untuk mempersulit siswa namun untuk melatih sikap teliti dan kritis.
Contoh Gambaran pada mapel IPA kelas IV SD materi Rangka dan Panca Indera :
L
H
S
E
N
D
I
K
T
R
O
T
G
K
S
B
R
A
E
H
R
M
A
T
A
N
I
T
L
D
D
S
D
L
E
N
S
A
I
E
O
L
I
D
A
H
T
R
N
R
S
L
M
A
S
F
E
A
G
M
I
V
Q
G
C
Z
V
K
A
I
S
I
H
I
D
U
N
G
V
S

Pertanyaan
1.      Penyakit tulang punggung terlalu bengkok ke depan disebut ....
2.      Selembar otot yang terletak di belakang kornea mata disebut ....
3.      Salah satu jenis penyakit mata ....
4.      Indera pendengar ....
5.      Lapisan kulit dalam disebut ......
6.      Tempat pertemuan antara 2 buah tulang disebut ....
7.      Indera penglihat ...
8.      Indera Pengecap ....
9.      Bagian mata yang terletak di belakang pupil dan selaput pelangi ...
10.  Indera Pencium ....
Jawaban Menurun
1.      Lordosis
2.      Iris
3.      Katarak
4.      Telinga
5.      Dermis
Jawaban Mendatar
1.      Sendi
2.      Mata
3.      Lidah
4.      Lensa
5.      Hidung
Kelebihan:
1.      Kegiatan tersebut mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
2.      Melatih untuk berdisiplin.

Kekurangan:
1.      Mematikan kreatifitas siswa.
2.      Siswa tinggal menerima bahan mentah
       Langkah-langkah
1.      Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi.
2.      Guru membagikan lembar kegiatan
3.      Siswa disuruh menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban.
4.      Berikan poin setiap jawaban dalam kotak.
        Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Model Word Square
Pembukaan
Guru menyampaikan apresepsi dan motivasi tentang materi pelajaran terdahulu yaitu peristiwa alam melalui tanya jawab. Kemudian guru memotivasi pentingnya materi yang akan dipelajari serta memberi contoh dalam kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan peristiwa alam.
Kegiatan Pokok
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya guru menunjukkan lembar peraga yang berisi kotak word square dengan alternatif jawaban vertikal, diagonal. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan ditugaskan mencari dan memberi tanda arsir pada kotak word square yang disediakan pada lembar peraga. Selanjutnya guru membagikan LKS yang berisi wacana tentang peristiwa alam dan soal-soal tentang isi wacana dalam bentuk word square sebanyak 12 soal. Siswa mengerjakan secara kelompok dalam waktu 20 menit.
Pada akhir kegiatan siswa yang mewakili kelompok menunjukkan jawaban word square di papan tulis. Kelompok lain memberi tanggapan hasil kerja kelompok tersebut. Guru memberi penguatan dengan menjelasklan istilah yang ditanyakan dalam word square tersebut sesuai isi wacana.
Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran. Kemudian melakukan kuis berupa pertanyaan yang harus dijawab secara kelompok. Guru menunjukkan lembar peraga yang berisi pertanyaan-pertanyaan tanpa tertulis tetapi dibacakan. Kelompok yang mampu menjawab dipersilakan mengisi kotak-kotak pada kotak Word Square dan diberi skor 10 jika benar dan beri skor 1 jika jawaban salah. Akhir kuis skor masing-masing kelompok dijumlahkan.