div.TabView div.Tabs { height: 24px; overflow: hidden; } div.TabView div.Tabs a { float: left; display: block; width: 90px; /* Lebar Menu Utama Atas */ text-align: center; height: 24px; /* Tinggi Menu Utama Atas */ padding-top: 3px; vertical-align: middle; border: 1px solid #000; /* Warna border Menu Atas */ border-bottom-width: 0; text-decoration: none; font-family: "Times New Roman", Serif; /* Font Menu Utama Atas */ font-weight: 900; color: #000; /* Warna Font Menu Utama Atas */ } div.TabView div.Tabs a:hover, div.TabView div.Tabs a.Active { background-color: #FF9900; /* Warna background Menu Utama Atas */ } div.TabView div.Pages { clear: both; border: 1px solid #6E6E6E; /* Warna border Kotak Utama */ overflow: hidden; background-color: #FF9900; /* Warna background Kotak Utama */ } div.TabView div.Pages div.Page { height: 100%; padding: 0px; overflow: hidden; } div.TabView div.Pages div.Page div.Pad { padding: 3px 5px; }

Pendidikan

Sabtu, 31 Desember 2011

Modul PLPG PTK



         
                                                    

                 
jikan berbagai informasi yang berkaitan tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dikemas dalam konsep dasar Penelitian Tindakan Kelas, kajian pada kegiatan belajar 1 meliputi, pengertian PTK, karakteristik PTK, latar belakang munculnya PTK, tujuan dan manfaat PTK, serta prinsip-prinsip PTK. Pada materi kegiatan belajar 1 ini perlu dipahami terlebih dahulu karena materi ini digunakan sebagai landasan bagi materi kegiatan belajar berikut. Tanpa pemahaman tentang konsep dasar PTK, anda akan  menemui kesulitan untuk memahami dan menerapkan materi kegiatan belajar berikutnya.

Pengertian  PTK

     Untuk memahami  Penelitian Tindakan  secara penuh, perlu kiranya dijelaskan terlebih dahulu mengenai  jenis-jenis pendekatan dalam penelitian pendidikan  dengan segala kelebihan dan kelemahan. Hanya dengan memahami  jenis-jenis penelitian pendidikan  terlebih dahulu, posisi penelitian tindakan dan filosofinya dapat ditangkap secara lebih jelas.  Riset-riset pendidikan pada dasarnya dapat digolongkan dalam empat kategori (Candy, 1989; McTaggart, 1991; Connole, 1993 dalam Andreas Priyono, 2008) yakni:
1.    Emperisme
2.    Intepretivisme
3.    Criticalisme
4.    Post-criticalisme
Keempat jenis penelitian pendidikan  ini pada  hakekatnya  menekankan  perbedaan tolak pandang dalam melihat hakekat  kebenaran atau pengetahuan. Keempat penelitian tersebut dapat disarikan sebagai berikut:
1) Riset emperisme  adalah jenis penelitian yang menekankan metode ilmiah  sebagai satu-satunya metode  menghasilkan pengetahuan.  Dalam  konsep riset emperisme manusia dianggap sebagai obyek yang pasif. riset ini juga memandang bahwa: (i) pengetahuan itu obyektif, (ii) pengetahuan itu dapat digeneralisasikan, (iii) pengetahuan bersifat ‘replicable’ atau dapat diulang, dan (iv) pengetahuan itu  dapat dipahami melalui aturan-aturan yang ada.  Dalam riset emperisme, peneliti adalah orang luar (outsiders) yang terpisah dari obyek yang diteliti. Penelitian-penelitian emperisme adalah pendekatan penelitian yang banyak diterapkan pada  ilmu-ilmu murni IPA.  Obyek IPA  dan peneliti merupakan bagian yang terpisah.
2)    Riset Intepretivisme, menyakini bahwa: (i) pengetahuan atau fakta atau realita itu mengandung unsur-unsur subyektivitas, (ii) pengetahuan itu  dapat berubah , (iii) pengetahuan itu tidak dapat digeneralisasikan, (iv) masalah-masalah pendidikan tidak dapat dipahami secara utuh hanya dari aturan-aturan yang ada sebab  manusia  mempunyai motif, ideologi, nilai-nilai yang tidak dapat dipahami dari luar. Untuk memahami masalah-masalah manusia, peneliti harus menjadi ‘insiders’  dari obyek yang diteliti. Pendekatan riset ini menekankan  pemahaman yang komprehensif  atau mendalam terhadap obyek yang diteliti.
3)    Riset ‘critical’ memandang  bahwa pengetahuan itu  disamping subyektif juga problematik, artinya: pengetahuan itu disamping dipengaruhi oleh unsur-unsur subyektifitas juga dipengaruhi juga kekuatan yang mempengaruhi peneliti, Untuk itu penelitian ini menekankan aspek pemikiran reflektif atau kritis terhadap segala faktor luar yang dapat mempengaruhi kualitas  penelitian itu sendiri. Action research adalah  salah satu contoh pendekatan kritis dalam penelitian pendidikan, oleh sebab itu action research sangat dipengaruhi hakekat critical research.
4)    Riset ‘post-critical’ adalah penelitian yang menekankan bahwa kebenaran/realita  itu sendiri sebenarya tidak ada. Apa yang disebut realitas itu hanya sebatas bahasa yang mengungkapkan.  Riset-riset jenis ini umumnya mempertanyakan kembali apa yang yang sudah dianggap benar atau realitas itu sendiri. Hukum, dalil, teori yang selama ini diyakini kebenarannya dipertanyakan kembali.



Apa itu Penelitian Tindakan  (Action Research) ?
            Penelitian Tindakan  adalah jenis pendekatan riset criticalisme. Dan merupakan salah satu model penelitian yang menerapkan paradigma kritis, hasil penelitian tidak hanya berupa pengetahuan tetapi juga perubahan atau peningkatan mutu semua komponen  yang diteliti. Sedangkan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah   Penelitian Tindakan yang dilakukan guru di kelas.

Apa itu Penelitian Tindakan Kelas  (PTK)?
Istilah-            istilah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis  (1984) adalah self reflektif inquiri. Sedangkan Hopkins (1990) menggunakan istilah  Classroom Research. Menurut Hutstler (1982) dengan istilah action research. Untuk menjaga konsistensi penggunaan istilah digunakan  Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Research ).
Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru  yang berfokus pada masalah-masalah yang ada di kelas yang bertujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.
Untuk memperdalam  perbedaan penelitian formal dengan penelitian tindakan Kelas, berikut ini  pokok-pokok perbedaan  penelitian tersebut  menurut  (Borg 1993 dalam Andreas Priyono 2008).




No
Aspek Perbedaan
Penelitian formal
Penelitian Tindakan Kelas
1.
Keahlian yang dibutuhkan.
Keahlian di bidang  prosedur dan statiska inferensial
Tidak dibutuhkan ketrampilan khusus pada prosedur  riset dan statistika
2.
Tujuan Riset
Menghasilkan pengetahuan yang bisa digeneralisasikan
Menghasilkan pengetahuan yang dapat diterapkan secara langsung.
3.
Masalah Riset
Masalah diindentifikasi dari riset-riset sebelumnya.
Masalah riset tidak terkait dengan bidang pekerjaan.
Masalah riset bersifat  on-the  job, artinya terkait dengan bidang pekerjaan.
4.
Studi  pustaka
Studi pustaka dilakukan secara cermat / dalam  pada literatur-literatur  primer
Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh pemahan yang tinggi terhadap masalah yang diteliti.
Sumber-sumber sekunder sudah cukup dipakai untuk memperoleh  gambaran umum terhadap masalah yang diteliti.

5.
Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel
secara  cermat untuk mendapatkan  sampel yang  representatif   diterapkan
Tidak dibutuhkan teknik pengambilan sampel. Semua siswa digunakan  sebagai subyek.
6.
Desain Riset
Riset dirancang secara cermat untuk mengontrol variabel-variabel luar yang bisa mengacau. Misal ada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
Riset dirancang secara  agak longgar  sebab peneliti sendiri  terlibat langsung
7.
Prosedur pengukuran
Pengukuran  harus valid dan reliable.
Digunakan  pengukuran-pengukuran yang standar.
8.
Analisis data
Analisis data  sangat kompleks, digunakan uji test signikansi statistik, statiska inferensial.
Analisis data lebih sederhana, digunakan statistika deskriptif, lebih menekankan signifikansi praktif dari pada teoritis/statistik.
9.
Penerapan Hasil
Lebih  menekankan penerapan hasil untuk riset-riset selanjutnya.
Ingin menggeneralisasikan temuan.
Lebih menekankan penerapan praktis yang langsung dapat  diterapkan.
Ingin  menyarankan (menyajikan) resep  pemecahan masalah.


Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
            Penelitian Tindakan Kelas memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.  Guru adalah peneliti, apakah selama ini guru adalah peneliti?. Selama ini      guru jarang diberikan kesempatan sebagai peneliti, sebaliknya masalah pendidikan justru diteliti orang diluar sekolah ( dosen, peneliti lembaga ).
2.  On-the job problem-oriented (masalah yang diteliti adalah masalah yang riil yang muncul dari dunia kerja dan  yang ada dalam kewenangan atau tanggung jawab peneliti ).  Ini berarti masalah yang diteliti adalah masalah-masalah yang  nyata yang dihadapi sehari-hari. Kalau peneliti adalah seorang guru, maka masalah-masalah yang diteliti adalah masalah-masalah kelas/sekolah yang merupakan bidang tanggung jawab utamanya. Sebagai contoh,  classroom-based action research  adalah jenis penelitian oleh guru yang berfokus pada masalah-masalah yang ada di kelas atau sekolah.
3.    Problem-solving oriented (Berorientasi pada pemecahan masalah). Penelitian-penelitian yang hanya menghasilkan  pengertian atau pemahaman  seperti pada riset empirisme dan intepretivisme dianggap kurang bermanfaat, karena tidak memecahkan masalah.  Judul-judul penelitian formal dibawah ini jelas bukan judul PTK.
(a)  Pengaruh Pemanfaatan Laboratorium IPA terhadap Pemahaman Konsep Alat Transportasi Tumbuhan (Yushriati,1999)
(b)  Kendala Pembelajaran Konsep Jaringan Hewan/Tumbuhan di Banyumas (Dwi Angga, 1999)
(c)  Pengaruh Metode Sosiodrama dalam Pembelajaran Konsep Saling Ketergantungan Organisme (Sungkono, 1999).
4.    Improvement-oriented (Berorientasi pada peningkatan kualitas).  Penelitian Tindakan menegaskan pentingnya masing-masing komponen dari suatu sistem organisasi itu  berkembang  atau berubah lebih baik. Kalau sistem itu sekolah, maka komponen-komponen sekolah, guru, siswa, kepala sekolah, lingkungan kelas atau sekolah, harus berkembang lebih baik.
5.    Multiple Data Collection (Berbagai cara koleksi data dipergunakan).  berbagai cara pengumpulan data umumnya digunakan, seperti: 1) observasi, 2) tes, 3) wawancara, 4) angket, dsb.  Semua cara ini difokuskan untuk mendapatkan validasi hasil penelitian, mengingat kebenaran atau realitas itu  disamping subyektif  juga problematik.  Dengan penerapan semua cara koleksi data tersebut, apa yang sebenarnya disebut kebenaran atau realita dapat lebih diungkap.
6.     Cyclic yaitu konsep tindakan (action)  pada dasarnya diterapkan melalui urutan-urutan  planning, Acting, observing, and reflecting  secara  siklus  yang pada hekekatnya menggambarkan pemikiran kritis dan reflektif terhadap  efek tindakan. Dampak  suatu tindakan tersebut selalu diikuti secara  kritis dan reflektif, melalui pemikiran  matang  terhadap  masalah, yaitu: dianalisis akar penyebab masalah dan kemudian ditetapkan  tindakan yang  paling sesuai.  
7.    Kolaboratif, Penelitian ini diwarnai dengan oleh kerja kolaboratif,  bekerjasama dengan guru dan guru lain,  dalam perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan penarikan kesimpulan dan refleksi.

2. Tujuan dan  Manfaat PTK

Tujuan PTK
  • Memperbaiki dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar  mengajar.
  • Meningkatkan mutu proses, dan hasil pembelajaran, mengatasi pembelajaran, meningkatkan profesionalisme, dan menumbuhkan budaya akademik.
  • Mempertahankan mutu secara berkelanjutan.

Manfaat  PTK
            Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memberikan manfaat yang cukup besar, bagi guru.  Menurut Tripp, D.dalam Andreas Priyono (2008), mengurai  manfaat utama dari kegiatan penelitian tindakan kelas adalah apa yang dikenal dengan SCOPE, yaitu: S-self-directed, C-colaborative, O-on-going, P-professional dan personal, dan E-efective.
Self-directedness adalah kemandirian guru yang berusaha untuk memahami masalahnya, berpikir tentang solusi  dan berpikir tentang faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh bagi peningkatan mutu pembelajarannya. Kemandirian ini tidak mungkin tampak pada sebagian guru umumnya, yang cenderung untuk mengikuti apa yang sudah menjadi kebijakan sekolah, cenderung melaksanakan tugas apa adanya, tanpa berpikir reflektif tentang mutu tugas yang dijalankan. Seorang guru yang melakukan PTK merupakan model (contoh) seorang guru yang reflektif, mandiri dalam usaha-usaha peningkatan mutu pembelajaran. 
Collaborativeness   sering diartikan sebagai kerjasama yang tulus antar guru dengan siswa, guru dengan guru, dan guru dengan sekolah.  Kerjasama ini diyakini sebagai salah satu faktor penting dalam pengembangan mutu pembelajaran. PTK sangat mendorong munculnya kerjasama ini. Diantara guru dan siswa terbangun sikap kerjasama demi peningkatan mutu pembelajaran, bukan sebaliknya seperti  selama ini terbangun sikap kompetisi diantara para guru.
On--going  adalah  kegiatan guru untuk terus menerus memperhatikan perkembangan siswa. Selama ini pada kenyataannya guru hanya memperhatikan siswa  pada aspek akhir saja, tidak perduli proses yang dilakukan oleh siswa.  Kegiatan yang terus menerus memperhatikan perkembangan siswa ini merupakan faktor penting juga bagi peningkatan mutu pembelajaran.
Professional dan personal  adalah peningkatan profesionalisme dan pribadi, artinya jika guru melakukan PTK, guru sendiri akan memperoleh manfaat yang sangat terkait dengan bidang pekerjaannya yaitu tugas membelajarkan siswa yang semakin bermutu. Dengan kata lain, PTK mendorong peningkatan profesionalisme guru. PTK juga bermanfaa bagi peningkatan mutu pribadi guru, mengingat guru menjadi semakin paham tentang kompleksitas pendidikan, guru menjadi lebih waspada, sabar dan terus menerus berusaha  meningkatkan mutu pembelajran
Efective artinya  PTK mendorong ketercapaian pembelajaran, dengan kata lain, PTK umumnya berusaha untuk meningkatkan mutu pembelajaran sebagaimana ditandai dengan ketercapaian tujuan pendidikan, tidak hanya pembelajaran.

Prinsip-prinsip  PTK
            Beberapa prinsip yang harus selalu diperhatikan dalam melaksanakan PTK adalah hal –hal sebagai berikut :
  1. Tidak mengganggu proses pembelajaran dan tugas mengajar guru.
  2. Diterapkan di kelas tanpa menyita waktu khusus, oleh sebab itu perencanaan  harus dipersiapkan dengan rinci dan matang.
  3. Peneliti adalah guru untuk kepentingan guru yang bersangkutan.
  4. Pelaksanaan tindakan hendaknya konsisten dengan rancangan yang telah dirumuskan.
  5. Masalah yang dikaji harus benar-benar ada dan dihadapi guru.
  6. Dilaksanakannya PTK harus memegang etika kerja atau konsisten dengan prosedur dan etika.
  7. Fokus utama PTK hendaknya bertujuan untuk melakukan perubahan atau peningkatan mutu proses dan hasil belajar, melalui serangkaian bentuk tindakan.
  8. PTK juga dimaksudkan pembelajaran guru agar meningkat dalam kemauan dan kemampuan berpikir kritis dan sistematis.
  9. Sebagai pembelajaran dan membiasakan guru untuk menulis, membuat catatan, dan berbagai akademik yang lain.
  10. PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang dengan kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

C. Latihan
            Untuk memperdalam pemahaman materi kegiatan belajar 1, kerjakan latihan sebagai berikut :
1.    Cobalah cari hasil penelitian tindakan kelas dan hasil penelitian formal (empiris), baca secara cermat hasil penelitian tersebut dan diskusikan dalam kelompok ciri-ciri atau karakteristik dari  masing-masing penelitian tersebut.

D. Rangkuman

      Pengertian PTK  adalah  penelitian yang dilakukan oleh guru yang berfokus pada masalah-masalah yang ada di kelas/sekolah yang bertujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.
      Ciri-ciri PTK adalah : 1). guru sebagai peneliti, 2). on the job problem, (masalah yang diteliti adalah masalah yang riil yang muncul dari dunia kerja peneliti, 3). berorientasi pada pemecahan masalah. 4). berorientasi pada peningkatan kualitas,   4). konsep tindakan  (action)  pada dasarnya diterapkan melalui urutan-urutan  planning, Acting, observing, and reflecting  secara  siklus, 5) berbagai cara koleksi data dipergunakan),  6).kolaboratif.                      Dari ciri-ciri PTK tersebut dapat dibandingkan ciri-ciri PTK dan penelitian formal atau empiris.
      Manfaat  kegiatan penelitian tindakan kelas adalah : (kemandirian guru), kolaborative,Terus-menerus memperhatikan perkembangan siswa , meningkatkan profesionalisme guru, dan efektif meningkatkan mutu pembelajaran/pendidikan.

E. Tes Formatif
1.    Rumuskan pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan kata-kata anda sendiri, sehingga mengandung makna PTK !
2.    Jelaskan manfaat apa saja yang diperoleh dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi guru!
3.    Jelaskan ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas !
4.    Jelaskan  hal yang penting dilakukan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) !







BAB III KEGIATAN BELAJAR II
PROSEDUR PELAKSANAAN PTK

A. Standar Kompetensi :
Peserta pelatihan mampu menerapkan PTK untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) dengan menyusun proposal PTK, menyempurnakan dan menerapkan di kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran di SD.

Kompetensi Dasar
Memahami masalah-masalah pembelajaran di SD yang dapat diperbaiki melalui PTK, dan  prosedur atau langkah-langkah pelaksanaan PTK.

Indikator yang akan dicapai adalah :
Peserta pelatihan mampu :
  1. Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran di kelas.
  2. Menetapkan urutan urgensi setiap masalah yang teridentifikasi.
  3. Menganalisis akar penyebab masalah.
  4. Menetapkan solusi atau cara pemecahan masalah.
  5. Menguraikan langkah-langkah dan prosedur PTK.

B. Uraian Materi
Pada kegiatan Belajar sebelumnya telah diuraikan hakekat PTK, berarti anda telah memilikii pemahaman tentang pengertian dan ciri-ciri utama PTK, serta tujuan dan manfaat PTK serta prinsip-prinsip PTK. Pada kegiatan Belajar 2 berikut ini akan  mengulas langkah-langkah utama yang perlu ditempuh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK), adapun langkah-langkah praktis yang perlu dilakukan untuk menjamin kegiatan PTK tersebut efektif  dan menciptakan perubahan yaitu : 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi dan 4) Refleksi.
Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
l  Perencanaan
­  Identifikasi masalah
­  analisis masalah
­  Perumusan Masalah
­  Analisis akar penyebab  masalah
­  Penetapan solusi pemecahan masalah
l  Pelaksanaan tindakan
l  Observasi/Pengamatan
l  Refleksi
      Desain penelitian PTK  menurut  Model Kurt Lewin, desain PTK Model Kemmis & Mc Taggart, desain PTK Model John Elliot, desain PTK Model Hopkins(1988)  Adapun masing-masing tahap dapat dijelaskan sebagai berikut.




















Adapun langkah-langkah pada tiap model terdiri dari empat komponen  yang dijelaskan sebagai berikut.

Perencanaan
            Perencanaan merupakan langkah pertama yang diakukan dalam pelaksanan PTK, Langkah utama dalam perencanaan adalah : 1) identifikasi masalah, 2) menganalisis dan merumuskan masalah, 3) analisis akar penyebab masalah, 4) pengembangan intervensi (pemecahan masalah), dan menyusun rancangan tindakan.
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas. Kegiatan ini merupakan langkah yang menentukan dalam kegiatan penelitian untuk menetapkan masalah. Masalah yang akan diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri dengan kolaborator, supaya mereka terlibat dalam proses penelitiannya. Identifikasi masalah merupakan teknik untuk mengetahui  adanya masalah yang  dapat  dipecahkan melalui  PTK, tidak semua masalah yang tampak  perlu dipecahkan melalui PTK.  Ada rambu-rambu untuk  pemilihan masalah yang dapat dipecahkan  dengan  PTK, hal tersebut merupakan pedoman  untuk mengidentifikasi masalah  secara benar. Adapun  rambu-rambu  tersebut  adalah  sebagai berikut:
(a)  Masalah harus riil , masalah tersebut benar-benar ada  atau dirasakan sebagai masalah yang berasal dari pengamatan atau pengalaman sehari-hari guru sendiri Masalah itu dilihat atau diamati atau dirasakan dalam pelaksanaan tugas mengajar sehari-hari.  Sebagai contoh: menurut data kelas (sekolah)  ditemukan bahwa (i)  sebagian besar siswa  (>75%)  tidak dapat menguasai ketrampilan matematika dasar, (ii) mayoritas siswa (>85%) tidak berminat belajar bahasa Inggris, (iii) hanya sebagian kecil  siswa mendapat nilai fisika kurang dari 7, (iv) dst...dst. Masalah-masalah pendidikan seperti ini dapat dikategorikan sebagai masalah yang nyata karena memang didukung dengan data-data empiris (lapangan) seperti  data kelas, data sekolah,  observasi, dan jurnal, catatan harian  guru/kepala sekolah.
(b)  Masalah harus pula  bersifat  on-the job (berada dalam kewenangan peneliti),  artinya masalah tersebut memang berada dalam batas kewenangan peneliti. Hal ini penting untuk diperhatikan mengingat  masalah-masalah yang  tidak berada dalam kewenangan akan sulit untuk dipecahkan oleh peneliti.
(c)  Masalah  harus problematik (artinya masalah tersebut perlu dipecahkan). Tidak semua masalah pendidikan atau pembelajaran yang nyata  adalah masalah-masalah yang problematik, sebab: (i) pemecahan masalah tersebut tidak atau kurang mendapat dukungan sarana-prasarana atau birokrasi, (ii) pemecahan masalah tersebut belum  mendesak  dilaksanakan,  dan (iii) ternyata guru tidak mempunyai kewenangan penuh untuk memecahkan.  Sebagai contoh:  mayoritas siswa  yang  tidak dapat membaca   buku teks bahasa Indonesia dapat merupakan masalah  yang kurang problematik bagi seorang guru Biologi.  Masalah ini lebih merupakan tanggung jawab  seorang guru bahasa Indonesia.
(d)  Masalah harus memberi manfaat yang jelas, artinya pemecahan masalah tersebut  akan memberi  manfaat yang jelas atau nyata.  Untuk itu,  pilihlah masalah-masalah  yang  memiliki asas manfaat  secara jelas.  Untuk asas manfaat, dapat dilontarkan  beberapa pertanyaan sebagai berikut: (i)  apa yang akan terjadi, bila masalah tersebut tidak dipecahkan?, (ii) resiko  apa  bila masalah tersebut tidak segera dipecahkan, dan (iii)  tujuan pendidikan yang mana yang tidak tercapai, bila masalah tersebut tidak segera dipecahkan. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut  dapat membimbing  pada penemuan masalah-masalah   yang mendesak untuk dipecahkan.
(e)  Masalah  harus feasible dapat dipecahkan, artinya  terdukung oleh  sumber daya yang ada yaitu waktu,  fasilitas, beaya dll.

Identifikasi masalah dimulai dengan kegiatan Refleksi awal mengenai kualitas pembelajaran yang selama ini dilakukan oleh guru,   guru merasakan ada masalah dalam pembelajaran.
Untuk melakukan refleksi awal dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
·         Apakah kompetensi awal siswa untuk mengikuti pelajaran cukup memadai?
·         Apakah pembelajaran yang dilakukan cukup efektif?
·         Apakah siswa cukup aktif dalam mengikuti pembelajaran?
·         Apakah sarana prasarana pembelajaran cukup memadai?
·         Apakah pemerolehan hasil belajar cukup tinggi?
·         Apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas?
·         Bagaimana strategi pembelajaran yang digunakan?
·         Apakah ada pengaruh dengan permasalahan yang dirasakan?
·         Apakah ada unsur inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran
·         Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan strategi pembelajaran inovatif tertentu?

Bidang kajian yang dapat dikembangkan sebagai masalah dalam PTK adalah sebagai berikut :
·         Masalah belajar siswa di sekolah, seperti : masalah belajar di kelas, kesalahan pembelajaran, miskonsepsi dan peningkatan hasil belajar siswa.
·         Desain dan strategi pembelajaran di kelas, seperti : masalah pengelolaan dan interaksi di dalam kelas, partisipasi orang tua dalam proses belajar-mengajar siswa.
·         Alat bantu ,  media dan sumber belajar, seperti : masalah penggunaan media, perpustakaan dan sumber belajar didalam dan diluar kelas, peningkatan hubungan antara sekolah dan masyarakat.
·         Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran seperti pengembangan instrumen dalam penilaian kelas.
·         Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan seperti : keefektifan hubungan antara pendidik, peserta didik dan orang tua dalam dalam proses belajar-mengajar serta peningkatan konsep diri peserta didik.
·         Masalah kurikulum, seperti,seperti implementasi kurikulum urutan penyajian materi pokok, interaksi guru siswa, siswa materi ajar, dan siswa-lingkungan belajar.

Berbagai masalah yang telah dirasakan kemudian diidentifikasi dengan cara sebagai berikut :
·         Menulis semua hal yang terkait dengan permasalahan pembelajaran  yang dirasakan perlu memperoleh perhatian.
·         Mengklasifikasi masalah sesuai dengan jenis, mencatat jumlah siswa yang mengalami, mengidentifikasi  frekuensi timbulnya masalah.
·         Mengurutkan masalah sesuai dengan tingkat urgensinya untuk ditindaklanjuti.

2. Menganalisis Masalah
            Kegiatan analisis masalah merupakan kajian terhadap permasalahan yang sudah teridentifikasi , dengan memilih satu masalah yang  dianggap paling urgen atau mendesak untuk dipecahkan, kemudian merumuskan masalah tersebut dengan jelas. Untuk menganalisis masalah bisa dengan cara mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri atau yang disebut refleksi. Sebagai acuan dapat dapat diajukan antara lain pertanyaan sebagai berikut :
·         Bagaimana konteks, kondisi, situasi, iklim dimana masalah terjadi ?
·         Apa kondisi prasyarat untuk terjadinya masalah?
·         Bagaimana keterlibatan masing-masing komponen pembelajaran dalam terjadinya masalah?

3. Perumusan masalah
            Di dalam merumuskan  masalah harus memperhatikan 4 aspek sebagai berikut :
·         Substansi : perlu mempertimbangkan bobot dan manfaat tindakan yang dipulih untuk meningkatkan dan atau memperbaiki pembelajaran.
·         Orisinalitas tindakan : perlu mempertimbangkan belum pernah tindakan dilakukan guru sebelumnya.
·         Formulasi : bisa dirumuskan kalimat pernyataan atau kalimat pertanyaan,  tidak bermakna ganda, lugas, menyatakan secara eksplisit dan spesifik apa yang dipermasalahkannya.
·         Teknis : mempertimbangkan kemampuan peneliti untuk melakasanakan penelitian seperti kemampuan metodologi penelitian, penguasaan materi ajar, teori, strategi dan kemampuan menyediakan fasilitas : dana, waktu dan tenaga
Beberapa petunjuk yang dapat dipakai sebagai pertimbangan untuk merumuskan masalah PTK sebagai berikut :
·         Masalah hendaknya dirumuskan secara jelas.
·         Rumusan masalah dapat dituangkan dalam kalimat tanya maupun kalimat pernyataan. Adapun menurut Andreas priyono (2008) untuk menuangkan rumusan masalah penelitian tindakan kelas dapat dirumuskan kedalam kalimat pernyataan sehingga  terlihat aspek-aspek  what, when, who, where, how much, how many, secara jelas.
·         Rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik, yakni memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan atau pernyataan tersebut.
·         Rumusan masalah menunjukkan secara jelas subyek atau lokasi penelitian.

4. Analisis akar penyebab masalah  
Setelah mendapatkan masalah yang riil, problematik, bermanfaat dan feasible, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi akar penyebab masalah,, kemungkinan-kemungkinan penyebab munculnya masalah tersebut (the most probable causes)  dengan dilakukan diskusi secara intensif secara kolaborasi untuk mencari  berbagai kemungkinan penyebab masalah tersebut.   Untuk memastikan akar penyebab masalah tersebut,  beberapa  cara koleksi data diterapkan, misalnya: 1) mengembangkan angket, 2) mewancarai siswa, dan  3) melakukan observasi langsung di kondisi kelas.
Adapun akar penyebab bisa dari berbagai kemungkinan diperoleh dari :
1.    Kegiatan Belajar-mengajar (KBM)
2.    Guru
3.    Fasilitas: mis alat peraga
4.    Siswa
Dari berbagai kemungkinan tersebut  manakah yang paling dominan sebagai dasar untuk menetapkan solusi pemecahan masalah.

5.  Pemecahan Masalah
            Pemecahan masalah merupakan langkah kegiatan yang sangat penting dalam alur pemecahan masalah. Pengembangan intervensi dilakukan berdasar akar penyebab masalah, dari berbagai alternatif pemecahan masalah, disaring kembali berdasarkan faktor-faktor pendukung. Agar menghasilkan dampak atau hasil yang diharapkan, diperlukan kajian tentang kelaikan solusi pemecahan masalah yang telah ditetapkan. Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah sebagai berikut :
1.    Guru memiliki cukup kemampuan dengan solusi pemecahan masalah yang dipilih dan ada kesediaan diri untuk melakukan.
2.    Kemampuan siswa juga perlu diperhitungkan baik dari segi fisik, psikhis, sosial budaya dan etik, dalam proses  tindakan tersebut, misalnya, guru memutuskan berapa kali memberikan tugas kepada siswa dalam seminggu, apakah siswa cukup mampu menyelesaikan, ataukah justru membuat siswa menjadi bosan dan jangan sampai tindakan yang dilakukan justru merugikan siswa.
3.    Ketersediaan sarana atau fasilitas yang diperlukan apakah tersedia di kelas atau sekolah, apakah guru dapat mengatasi dapat mengusahakan fasilitas dan sarana yang dibutuhkan?
4.    Iklim belajar di kelas atau sekolah, apakah cukup mendukung terwujudnya tindakan sesuai desain yang dipilih?
5.    Dukungan lembaga (sekolah : termasuk kepala sekolah, guru sejawat, siswa), bagaimanakah iklim kerja di sekolah , apakah ada dukungan dari kepala sekolah, rekan sejawat guru ?
6.    Terdukung waktu yang dibutuhkan.
7.    Terdukung beaya yang dibutuhkan.
            Setelah menetapkan masalah yang teridentifikasi kemudian memilih masalah yang paling urgen, dan menetapkan solusi pemecahan masalah untuk intervensi, dalam tahap ini peneliti membuat rincian  operasional mengenai tindakan yang akan dilakukan, peneliti menekankan kembali tentang, apa, siapa saja akan dilibatkan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, akan mengerjakan apa, kapan dilaksanakan, data apa saja yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini, instrumen apa yang dibutuhkan untuk pengumpulan data, dan pembuatan rencana perbaikan pembelajaran.
         
Pelaksanaan Tindakan
pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan perencanaan yang telah dilakukan, hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan, peneliti atau guru harus melakukan secara alami, wajar, apa adanya, tidak dibuat-buat, dan berusaha melakukan sesuai program perencanaan yang telah dibuat. Menurut Suwarsih Madya (2008) Tindakan hendaknya dituntun oleh rencana yang telah dibuat, tetapi perlu dingat bahwa tindakan itu tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana, mengingat dinamika proses pembelajaran di kelas menuntut kesesuaian, oleh sebab itu perlu bersikap fleksibel sesuai dengan keadaan yang ada, semua perubahan atau penyesuaian yang terjadi perlu dicatat yang akan digunakan sebagai refleksi, namun situasi kelas atau faktor lain yang dapat mempengaruhi penyimpangan kegiatan di kelas harus dihindari, sehingga perubahan yang muncul benar-benar diakibatkan adanya tindakan yang sengaja dilakukan, bukan karena faktor lain. Dalam pelaksanaan tindakan, guru harus berperan dalam pemberdayaan siswa sehingga guru menjadi agent of change agen pembaharu atau agen pengubah adalah pemberi solusi untuk pemecahan masalah.
Agar pelaksanaan tindakan dapat berjalan secara terarah guru perlu memperhatikan beberapa langkah-langkah praktis tindakan, diuraikan, dan ditekankan kembali apa yang akan dilakukan?, bagaimanakah organisasi kelas? Siapakah rekan yang menjadi kolaborator? Siapakah yang mengambil data?.
Observasi
Pada pelaksanaan tindakan dilakukan pengamatan secara rinci dan teliti, karena  pengamatan berfungsi untuk mendokumentasikan perubahan tindakan baik proses maupun hasilnya, yang akan digunakan sebagai refleksi oleh peneliti atau guru bersama kolaborator, dan sebagai dasar untuk melakukan perencanaan dan tindak lanjut.
Menurut Suwarsih Madya (2008) Apa yang perlu diamati dalam pelaksanaan PTK  adalah, 1) proses tindakannya, 2) perubahan tindakannya, 3) keadaan dan kendala tindakan, 4) bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah tindakan yang telah direncanakan, 5) persoalan- persoalan lain yang timbul dalam proses tindakan.
Refleksi
Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis  tentang perubahan yang terjadi: 1)  pada  siswa, 2) suasana kelas, 3) guru.  Pada tahap ini, guru sebagai peneliti menjawab pertanyaan  mengapa, bagaimana  dan sejauh mana, intervensi menghasilkan perubahan secara  signifikan.  Kolaborasi dengan rekan (termasuk para ahli)  akan memainkan peran sentral dalam memutuskan seberapa jauh action telah membawa perubahan: apa/dimana perubahan terjadi). Pada kesempatan ini, beberapa pertanyaan penting seperti:
·         Apa yang ingin saya ceriterakan tentang  perubahan di kelas
·         Seberapa jauh perubahan itu terjadi?
·         Apa yang akan saya lakukan untuk mencapai  indikator –indikator  keberhasilan yang sudah saya tetapkan?.
Setelah melakukan refleksi dan muncul permasalahan baru atau pemikiran baru, sehingga perlu perencanaan ulang dan tindak lanjut untuk siklus berikut, demikian langkah-langkah kegiatan terus berulang, sampai terjadi perubahan dengan kriteria indikator keberhasilan yang sudah  ditetapkan.
           
Pengumpulan Data dalam PTK
Dalam Pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas umumnya digunakan  dua jenis data yaitu data kualitatif dan kuantitatif, data tersebut  dimanfaatkan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi:  hasil belajar,  kinerja siswa,kinerja guru, dan perubahan suasana kelas. 
Data yang baik adalah data yang valid dan reliable.  Oleh sebab itu., untuk mendapatkan data yang baik perlu disusun pula suatu instrumen  yang baik (artinya instrumen yang valid dan reliable). Instrumen yang  valid adalah instrumen yang mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas menyangkut  akurasi  dan konsistensi  alat/instrumen pengumpul data. Jika instrumen tidak konsisten (berubah-ubah), maka instrumen tersebut tidak dapat dipercaya.
Sekalipun demikian dalam action research  dikenal pula  apa yang disebut dengan practical validity (reliability)  artinya  sepanjang  anggota  kelompok  action research  memutuskan bahwa instrumen layak digunakan  kemudian intrumen dinyatakan valid dan reliable. Dengan demikian,  kepercayaan suatu hasil  action research benar-benar dibangun oleh kualitas  proses kolaborasi oleh masing-masing anggota kelompok.
Berikut ini strategi untuk meningkatkan  validasi menurut Lather (Connole, dalam Andreas Priyono (2008) :
·         Face Validity (Validitas muka):  setiap anggota  kelompok saling mengecek/menilai/memutuskan  validitas  suatu instrumen dan data, dalam proses kolaborasi dalam penelitian tindakan.
·         Triangulation (Triangulasi): menggunakan berbagi sumber data untuk meningkatkan kualitas penilaian.
·         Critical Reflection (Refleksi Kritis): setiap  tahap  siklus penelitian tindakan  dirancang untuk meningkatkan kualitas  pemahaman. Bila pada  setiap  tahap siklus  mutu refleksi dipertahankan, mutu pengambilan keputusan akan dapat dijamin.
·         Catalytic Validity :  validitas  pengetahuan yang dihasilkan dalam penelitian tindakan bergantung pada kemampuan peneliti sendiri dalam mendorong  perubahan (improvement).

Teknik-teknik pemantauan dalam PTK
            Salah satu ciri PTK adalah multiple data collection ( berbagai  cara koleksi data), untuk mendapatkan validasi hasil penelitian.  Dengan penerapan semua cara koleksi data tersebut, apa yang sebenarnya disebut kebenaran atau realita dapat lebih diungkap.
Ada beberapa teknik yang digunakan untuk melakukan pemantauan dalam PTK, namun penggunaanya tergantung sifat dasar data yang akan dikumpulkan.
 Adapun teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut :
·         Analisis Dokumen  hasil belajar  siswa
·         portofolio
·         Catatan  harian
·         Catatan anekdot
·         Learning logs
·         Journal
·         Video
·         Foto-slide
·         Lembar pengamatan
·         Wawancara
·         Angket
·         Tes


Analisis Data
Dari data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan  kelas  baik berupa data kuantitatif maupun data kualitatif yang merupakan suatu gambaran dari fenomena perubahan pada hasil belajar, kinerja siswa, kinerja guru dan perubahan suasana kelas tersebut perlu dianalis untuk  mempermudah penarikan kesimpulan.
Data kuantitatif dapat dianalisis dengan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah usaha untuk melihat gambaran tentang karakteristik data rerata, mean, median dan standar deviasi, dan  dari data tersebut dapat diajikan dalam bentuk-bentuk penyajian data yang lebih menarik dan mudah dimengerti atau dipahami, yaitu dengan menggunakan tabel, grafik, chart. Alat statistik ini dapat digunakan untuk memaknakan data-data kuantitatif kelas.
Untuk data-data kualitatif yang berupa: berbagai isi journal, hasil transkrip wawancara, hasil angket terbuka, hasil lembar observasi, dll, peneliti tindakan kelas  umumnya melakukan  proses koding  untuk mengorganisir data.

C. Latihan :

1.    Tuliskan berdasarkan pengalaman mengajar sdr, 3 masalah yang memenuhi kriteria masalah yaitu riil, on the job, problematik, manfaat jelas, fesible/dapat dipecahkan!
2.    Sajikan  pemikiran sdr dalam diskusi kolaboratif 5-10 orang
3.    Berdasarkan hasil kolaboratif dengan teman, pilihlah satu masalah yang paling memenuhi kriteria tersebut diatas !
4.    Rumuskan masalah penelitian tersebut sehingga memenuhi kriteria perumusan masalah PTK yang baik!
5.    Tetapkan akar penyebab masalah dari masalah yang anda tulis ! dan tetapkan solusi pemecahan masalah !
D. Rangkuman:

      Langkah-langkah dan prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK), adalah : yaitu : Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Perencanaan merupakan langkah pertama yang diakukan dalam pelaksanan PTK,  Langkah utama dalam perencanaan yaitu :  Identifikasi Masalah, analisis dan merumuskan masalah, analisis penyebab masalah, Pengembangan intervensi atau pemecahan masalah , dan menyusun rancangan tindakan.
     kriteria masalah yaitu : riil atau benar-benar ada, on the job problem berada dalam kewenangan peneliti, , problematik atau perlu dipecahkan, manfaat jelas, dan fesible atau dapat dipecahkan.
     Data yang digunakan kuantitatif dan kualitatif. Alat pengumpul data : Analisis dokumen hasil belajar, portofolio, buku harian, catatan anekdot, learning log, jurnal, video, foto-slide, lembar pengamatan, wawancara, angket, tes.


Tes Formatif
1.    Sebutkan langkah-langkah utama yang perlu ditempuh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) !
2.    Apa yang harus dilakukan peneliti pada tahap perencanaan?
3.    Sebutkan 3 masalah apa saja  yang berada dalam kewenangan guru !
4.     Alat/ instrumen apa saja yang dapat digunakan untuk pengumpulan data dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK).







BAB IV KEGIATAN BELAJAR III
PENYUSUNAN  PROPOSAL / USULAN PTK
A. Standar kompetensi
Peserta pelatihan mampu menerapkan PTK untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) dengan menyusun proposal PTK, menyempurnakan dan menerapkan di kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran di SD.

Kompetensi Dasar
Memahami masalah-masalah pembelajaran di SD yang dapat diperbaiki melalui PTK, dan  prosedur pelaksanaan atau langkah-langkah utama  dalam PTK dan penyusunan proposal PTK.

Indikator yang akan dicapai adalah :
Peserta pelatihan mampu :
  1. Membuat judul PTK.
  2. Merumuskan latar belakang masalah.
  3. Merumuskan masalah PTK.
  4. Merumuskan Tujuan penelitian.
  5. Mengkaji tinjauan pustaka.
  6. Menetapkan metode, analisis dan pustaka yang dirujuk.
  7. Menyebutkan sistematika laporan PTK



B. Uraian materi :
Pada kegiatan Belajar 3 berikut ini akan  mengkaji sistematika  proposal / usulan PTK  dan sistimatika laporan PTK, dalam hal ini proposal dipandang penting untuk pedoman yang dapat digunakan sebagai pegangan dalam melakukan penelitian. Adapun laporan penelitian adalah langkah akhir dari kegiatan, laporan digunakan untuk mendokumentasikan  tentang kegiatan yang dilakukan dalam penelitian. Untuk menuliskan laporan penelitian dibutuhkan pula adanya sistematika yang dapat digunakan untuk memberikan informasi dengan mudah kepada pihak lain yang membutuhkan.

Penyusunan Proposal / Usulan PTK
Kerangka isi /usulan PTK
Menurut suhardjono (2006) kerangka proposal/usulan PTK  terdiri dari :
  1. Judul PTK
  2. Bab pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang masalah,, perumusan masalah dan cara pemecahan masalah, tujuan dan kemanfaatan hasil penelitian, ( terutama : potensi untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas isi, proses  dan hasil pembelajaran/pendidikan.
  3. Bab kajian/tinjauan pustaka yang menguraikan kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari usulan rancangan penelitian tindakan.
  4. Metode  pelaksanaan yang menjelaskan tentang rencana dan prosedur penelitian (terutama : prosedur diagnosis masalah, perencanaan tindakan,prosedur observasi dan evaluasi, prosedur refleksi hasil penelitian)
  5. Penjelasan mengenai kegiatan pendukung, terutama : jadwal penelitian, sarana pendukung pembelajaran dan kelayakan pembelajaran.

Sistematika Proposal / Usulan PTK

A. Judul Penelitian
  • Judul ditulis  hendaknya singkat ( maksimal 15 kata).
  • Spesifik.
  • Menggambarkan masalah yang akan diteliti,
  • Ada  tindakan untuk mengatasi masalah dan nilai manfaatnya.
Contoh judul PTK :
  1. Peningkatkan kualitas pembelajaran X melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD, kelas, sekolah.
  2. Peningkatkan kreativitas siswa dalam proses belajar mata pelajaran X melalui penerapan model pembelajaran generatif.
  3. Penerapan pembelajaran model problem based learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah  mata pelajaran X.
B. Bidang Kajian
Tuliskan bidang kajian yang dikembangkan yang sesuai dengan masalah yang diteliti
C. Pendahuluan
  • Dalam latar belakang masalah kemukakan masalah yang diteliti adalahj benar-benar suatu masalah pembelajaran yang terjadi di kelas/sekolah dan didiagnosis oleh guru disekolah, jelaskan pula proses atau kondisi yang terjadi.
  • Masalah yang akan diteliti merupakan masalah yang penting dan mendesak untuk dipecahkan, serta dapat dilihat segi ketersediaan waktu,beaya, dan daya dukung lainnya yang dapat memperlancar penelitian tersebut.
  • Dari identifikasi masalah diatas, jelaskan hal-hal yang diduga menjadi akar penyebab  dari masalah tersebut. Penting juga digambarkan situasi kolaboratif antar anggota peneliti dalam  menemukan masalah dan mencari akar penyebab masalah tersebut.
  • Secara cermat dan sistematis berikan argumentasi bagaimana dapat menarik kesimpulan tentang akar penyebab masalah tersebut. Identifikasi masalah disertai data pendukung.
Contoh 1
Latar belakang masalah tanpa data pendukung
……Banyak konsep-konsep IPA yang masih sulit dipahami di SD. Hal ini semestinya tidak perlu terjadi, karena guru sudah mengajar dengan baik, akan tetapi hasil belajar siswa masih juga rendah. Rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep IPA di SD merupakan suatu masalah karena akan berdampak pada penguasaan konsep IPA di jenjang pendidikan berikutnya.
Contoh 2
Latar belakang masalah dengan data pendukung
……Fenomena diatas juga merupakan gambaran yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri Siliwangi Semarang. Hasil refleksi awal diperoleh informasi bahwa banyak konsep matematika yang sulit dipahami siswa antara lain konsep KPK dan FPB, pada konsep-konsep tersebut diperoleh skor rata-rata kelas sebesar 53, dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 55%......
C. Perumusan dan Pemecahan Masalah
1. Perumusan masalah
Rumuskan masalah penelitian dalam rumusan penelitian tindakan kelas. Dalam merumuskan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan dalam penelitian, rumusan dapat menggunakan kalimat pernyataan dan dapat pula menggunakan kalimat pertanyaan. Contoh : rumusan masalah dengan menggunakan kalimat pernyataan :
·         Sekurang-kurangnya 85% siswa kelas V SD Siliwangi pada tahun ajaran 2008 tidak dapat membaca teks bahasa indonesia dengan lancar.
·         Mayoritas >75% siswa kelas IV SD Siliwangi tidak menguasai soal matematika. ( Andreas Priyono, 2008)
    Contoh : rumusan masalah dengan menggunakan kalimat pertanyaan
  • Bagaimanakah cara meningkatkan kemampuan membaca teks bahasa indonesia pada siswa kelas V ?
  • Strategi apakah yang dapat meningkatkan kemampuan teks bahasa indonesia pada siswa kelas V? ( IGAK Wardani, 2007)
2.  Pemecahan Masalah
  • Uraikan alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah.
  • Pendekatan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti hendaknya sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas.
  • Cara pemecahan masalah ditentukan berdasarkan akar penyebab permasalahan dalam bentuk tindakan yang jelas dan terarah.
D. Tujuan Penelitian
  • Kemukakan secara singkat tentang tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan mendasarkan pada permasalahan yang dikemukakan.
  • Tujuan umum dan khusus diuraikan dengan jelas sehingga dapat dukur tingkat pencapaian keberhasilannya.



Contoh Tujuan Penelitian:
 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPA siswa SD Siliwangi Semarang melalui pembelajaran kooperatif.
Untuk memudahkan dalam menuliskan secara rinci hal-hal diatas, menurut Suhardjono (2006) disarankan terlebih dahulu menetapkan pokok pikirannya, dengan menuangkan pada tabel 4.1  berikut ini :


Judul PTK
Rumusan Masalah
Tujuan
Indikator kinerja
Penerapan pembelajaran model problem Based learning untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran X
Apakah penerapan PBL dapat meningkatkan kreativitas?

Apakah pengembangan PBL dapat meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah?
Meningkatkan kreativitas belajar


Meningkatkan keterampilan pemecahan masalah
Aktivitas dalam bertanya, diskusi,mengajukan gagasan, hipotesis, dan dan Penyimpulan tes

Kemampuan dalam proses dan hasil pemecahan masalah melalui berbagai tes yang dilakukan.

           
E.  Manfaat Penelitian
Uraikan manfaat penelitian sehingga tampak potensial untuk perbaikan pembelajaran di kelas, baik manfaat bagi siswa, guru, maupun komponen pendidikan lain di sekolah, kemukakan inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini.

F. Kajian Pustaka
·         Uraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari penelitian yang akan dilakukan.
·         Kemukakan teori, temuan dan bahan kajian lain yang relevan, sebagai acuan, agar dapat dijadikan sebagai landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan / intervensi yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut.
·         Uraian tersebut digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian ini.
·         Pada bagian akhir dapat dikemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan tingkat keberhasilan tindakan yan diharapkan.
G. Metode Penelitian
·         Uraikan rencana dan dan prosedur penelitian yang akan dilakukan . Kemukakan obyek, waktu, lamanya tindakan, serta lokasi penelitian secara jelas.
·         Prosedur hendaknya dirinci dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi refleksi,yang bersifat daur ulang atau siklus.
·         Tunjukkan siklus-siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan indikator keberhasilan yang dicapai dalam setiap siklus. Dalam rencana pelaksanaan tindakan , pada setiap tahapan hendaknya digambarkan peranan dan intensitas kegiatan masing-masing anggota peneliti, sehingga tampak jelas tingkat dan kualitas kolaborasi dalam penelitian tersebut
      Untuk dapat membantu membantu menyusun bagian ini disarankan terlebih dahulu menuliskan pokok-pokok rencana kegiatan dalam suatu tabel sebagaimana contoh yang disarankan oleh Suhardjono (2006) berikut ini.


Tabel 4.2   Contoh : Pokok- Pokok Rencana Kegiatan
Siklus 1
Perencanaan:
Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah
·         Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM
·         Menentukan pokok bahasan
·         Mengembangkan skenario pembelajaran
·         Menyusun LKS
·         Menyiapkan sumber belajar
·         Mengembangkan format evaluasi
·         Mengembangkan observasi pembelajaran

Tindakan
·         Menerapkan tindakan mengacu pada skenario yang direncanakan LKS

Pengamatan
·         Melakukan observasi dengan memakai format observasi
·         Menilai hasil tindakan dengan menggunakan LKS

Refleksi
·         Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dan setiap macam tindakan
·         Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi
·         Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikut
·         Evaluasi tindakan I
Siklus II
Perencanaan
·         Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah
·         Pengembangan program tindakan II

Tindakan
Pelaksanaan program tindakan II

Pengamatan
Pengumpulan data tindakan II

Refleksi
Evaluasi tindakan II
Siklus – siklus berikutnya
Kesimpulan, saran dan rekomendasi

Pada bagian ini hendaknya dijelaskan pula rencana jadwal pelaksanaan yang meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan hasil penelitian. Umumnya jadwal disajikan dalam bentuk, tabel, diagram ( gant chart ).
      Berikut ini disajikan contoh sajian jadwal rencana kegiatan suatu PTK.
 Tabel 4.3 Contoh jadwal kegiatan PTK
No

Rencana Kegiatan
Waktu ( minggu ke )

1
2
3
4
5
6
1
Persiapan







Menyusun konsep pelaksanan
x






Menyepakati jadwal dan tugas
x






Menyusun instrumen
x






Seminar konsep pelaksanaan
x





2
Pelaksanaan







Menyiapkan kelas dan alat

x





Melakukan tindakan siklus I

x
xx




Melakukan tindakan siklus II


xx
x


3
Penyusunan Laporan







Menyusunan konsep laporan




x


Seminar hasil penelitian





x

Perbaikan laporan





x

Penggandaan  laporan penelitian





x



Menurut Panduan skripsi jurusan PGSD unnes (2010), sistematika proposal PTK adalah sebagai berikut :

Sampul Usulan
Halaman Pengesahan

A.  Judul

·         singkat, spesifik dan jelas

  • menggambarkan masalah yang akan diteliti
  • menggambarkan tindakan untuk pemecahan masalah
  • tempat  penelitian
  • maksimal 20 kata

B.  Bidang  Kajian: Tuliskan bidang kajian yang dikembangkan sesuai dengan  masalah yang diteliti. Contoh :  Media dan sumber belajar, desain dan strategi pembelajaran, asesmen pembelajaran, peningkatan hasil belajar, implementasi kurikulum dll.                                     

C.  Pendahuluan

1.   Latar Belakang Masalah Meliputi :
  1)  Landasan-landasan yuridis-teoritis, empiris.
  2)  Permasalahan dan fakta-fakta nyata yang berasal dari guru, 
  kemukakan secara jelas disertai data pendukung/ data faktual yang 
  ditemukan di kelas.
  3)  Manfaat nyata jika  masalah tersebut dipecahkan.
  4)  kemukakan mengenai tindakan yang akan dilakukan.

2.  Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah

     a) Perumusan masalah :
      Rumuskan masalah penelitian dalam bentuk suatu rumusan PTK, dalam perumusan
      Masalah  dapat dijelaskan asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Rumusan masalah dalam PTK adalah beberapa pertanyaan yang akan terjawab setelah selesai tindakan. Formulasi rumusan selain menggunakan kalimat tanya dapat pula menggunakan kalimat pernyataan Untuk rumusan masalah dengan kalimat  pernyataan  mengandung aspek what, when, who, where, how much / how many .
b) Pemecahan Masalah
Uraikan secara garis besar alternatif tindakan yang digunakan untuk  menjawab masalah yang akan diteliti.
1.................................................................................................................................
2.................................................................................................................................
3.................................................................................................................................

3.  Tujuan Penelitian

1) Kemukakan secara singkat tentang tujuan penelitian yang ingin dicapai       dengan mendasarkan pada permasalahan yang dikemukakan.
2) Tujuan umum dan khusus diuraikan dengan jelas sehingga dapat diukur tingkat  pencapaian keberhasilan.

4.  Manfaat Penelitian

Uraikan secara jelas dan sistematis. Kemukakan manfaat bagi siswa, guru,dan komponen pendidikan terkait di sekolah.
1. . Bagi Siswa
2. . Bagi Guru
3... Bagi Sekolah
4.   dst. .........................................................................................................................

D.  Kajian Pustaka

  1. Uraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari penelitian yang dilakukan. Kemukakan teori, temuan dan bahan kajian lain yang relevan sebagai acuan, untuk landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan untuk mengatasi permasalahan penelitian tersebut.
  2. Kemukakan kerangka berpikir
Pada bagian akhir kemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan tingkat keberhasilan tindakan yang diharapkan.

E.  Metode Penelitian

      1.   Subyek Penelitian
 2.   Variabel /Faktor yang Diselidiki
 3.   Prosedur / langkah-langkah PTK
      1.  Perencanaan ( uraikan )
      2.  Pelaksanaan tindakan ( Uraikan )
      3.  Observasi ( uraikan )
      4.  Refleksi    ( uraikan )
4.   Siklus Penelitian
Penelitian ini direncanakan minimal 2 siklus dengan berbagai kemungkinan perubahan yang dianggap penting.
Perencanaan Siklus
4.1 Siklus Pertama (uraikan perencanaan, pelaksanaan tindakan,observasi, refleksi)
4.2 Siklus Kedua (uraikan perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, refleksi)
4.3  Siklus berikut  dst.
5.   Data dan Cara Pengumpulan Data
5.1.Sumber Data
      1. Siswa
      2. Guru
      3. Data dokumen
      4. Learning log/ Jurnal, portofolio,  dll
5.2.Jenis Data
      1. Data Kuantitatif
      2. Data Kualitatif
5.3.Teknik Pengumpulan Data
       Menggunakan berbagai teknik dan sumber data (triangulasi).  
6.  Teknik Analisis Data
 Teknik Analisis data yang digunakan adalah :
 1. Untuk data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif ( lengkapi dengan rumus dan keterangannya).
     2. Untuk data kualitatif  dianalisis dengan dilakukan proses koding
        Untuk  mengorganisir data.
7.  Indikator Keberhasilan
           (Tetapkan indikator keberhasilan)     
F.  Jadwal Penelitian
Meliputi persiapan, pelaksanaan , analisis, penyusunan laporan. Jadwal kegiatan       penelitian disesuaikan dengan waktu yang ditetapkan.( buat dalam bentuk chart )

G.   Rencana anggaran Biaya

H.   Tim Peneliti

I.     Daftar Pustaka

Y.   Lampiran


Penyusunan laporan penelitian Tindakan Kelas
Untuk menyusun laporan penelitian diperlukan pedoman penulisan yang dapat dipakai sebagai acuan para pelaksana peneliti, sehingga tidak ditemukan adanya variasi bentuk. Disamping itu perlu disesuaikan dengan pedoman yang sudah ditetapkan diknas dalam rangka memenuhi persyaratan penulisan karya tulis ilmiah dalam upaya meningkatkan jabatan / golongan guru lewat pengembangan profesi.
Berikut ini disampaikan bentuk laporan PTK dalam rangka mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilakukan, dengan dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu :
Bagian Awal
·         Halaman Judul
·         Halaman pengesahan
·         Abstrak
·         Daftar Isi
·         Daftar tabel / lampiran


BAGIAN ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
·         Diskripsikan masalah penelitian secara jelas, dengan dukungan data faktual yang menunjukkan adanya masalah pada setting tertentu, pentingnya masalah untuk dipecahkan.
·         Uraikan bahwa masalah yang diteliti benar-benar nyata, berada dalam kewenangan guru dan akibat yang ditimbulkan kalau masalah tidak dipecahkan.
B.   Rumusan Masalah dan Pemecahan masalah
1. Rumusan Masalah
·         Rumusan masalah bisa dirumuskan dengan kalimat pernyataan maupun pertanyaan, sehingga akan terjawab setelah tindakan dilakukan.
·         Diupayakan rumusan masalah dapat dirinci kedalam proses, situasi dan hasil yang diperoleh.
2. Pemecahan Masalah
Uraikan alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah.
·         Tujuan penelitian
Kemukakan tujuan penelitian secara rinci sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan bagian sebelumnya.


·         Manfaat Penelitian
Dalam menyampaikan manfaat penelitian, rumuskan yang terkait dengan kemanfaatan bagi siswa, guru dan komponen lain di sekolah.

BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA
Kemukakan teori dan hasil kajian/temuan/penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Serta memberi arah dan menunjukkan pada pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian. Diperlukan uintuk dapat membangun argumentasi teoritis yang menunjukkan bahwa tindakan yang diberikan dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelas. Pada akhir bab ini dapat dikemukakan hipotesis tindakan.

BAB III PROSEDUR / METODE PENELITIAN
Deskripsikan seting penelitian secara jelas, tahapan setiap siklus yang memuat rencana, pelaksana/tindakan, pemantauan dan evaluasi beserta instrumen yang digunakan, refleksi perlu dibedakan antara metode penelitian pada usulan penelitian dengan metode yang ada pada laporan penelitian. Tindakan yang dilakukan bersifat rasional dan fesible serta kolaboratif.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada awalnya dideskripsikan setting penelitian secara lengkap kemudian uraian masing-masing siklus dengan disertai data lengkap beserta aspek-aspek yang direkam/diamati tiap siklus. Rekaman itu menunjukkan terjadinya perubahan akibat tindakan yang diberikan, ditunjukkan adanya perbedaan dengan pembelajaran yang biasa dilakkan. Pada refleksi di akhir tiap siklus berisi penjelasan tentang keberhasilan dan kelemahan yang terjadi kedalam bentuk grafik. Kemukakan adanya perubahan/kemajuan/perbaikan yang terjadi pada diri siswa, lingkungan kelas, guru sendiri, minat, motivasi belajar, dan hasil belajar. Untuk bahan dasar analisis dan pembahasan kemukakan hasil keseluruhan siklus kedalam suatu ringkasan tabel/grafik. Dari tabel grafik rangkuman itu akan dapat memperjelas adanya perubahan yang terjadi disertai pembahasan sacara rinci dan jelas.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Sajikan kesimpulan dari hasil penelitian sesuai dengan analisis dan tujuan penelitian yang disampaikan sebelumnya. Berikan cara sebagai tindak lanjut berdasarkan simpulan yang diperoleh baik yang menyangkut segi positif maupun negatifnya.

BAGIAN PENUNJANG
Daftar Pustaka
Memuat semua sumber yang dirujuk dalam kajian teori yang digunakan dalam semua bagian laporan, dengan sistem penulisan yang konsisten menurut APA, MLA atau TRABIAN.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Berisi lampiran tentang instrumen yang digunakan dalam penelitian, lembar jawaban dari siswa, ijin penelitian dan bukti lain yang dipandang penting.

C. Latihan
1.    Dari permasalahan yang memenuhi kriteria masalah,  dan solusi pecahan masalah yang sdr temukan  secara  kolaboratif dengan teman, pada latihan kegiatan belajar 1,  buatlah draf proposal penelitian tindakan kelas (PTK).
D. Rangkuman

Kerangka Proposal/usulan PTK  terdiri dari :
  1. Judul PTK
  2. Bab pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang masalah,, perumusan masalah dan cara pemecahan masalah, tujuan dan kemanfaatan hasil penelitian, ( terutama : potensi untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas isi, proses  dan hasil pembelajaran/pendidikan.
  3. Bab kajian/tinjauan pustaka yang menguraikan kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari usulan rancangan penelitian tindakan.
  4. Metodologi pelaksanaan yang menjelaskan tentang rencana dan prosedur penelitian (terutama : prosedur diagnosis masalah, perencanaan tindakan,prosedur observasi dan evaluasi, prosedur refleksi hasil penelitian)
  5. Penjelasan mengenai kegiatan pendukung, terutama : jadwal penelitian, sarana pendukung pembelajaran dan kelayakan pembelajaran

Sistematika penyusunan Laporan PTK
1.    Bagian awal terdiri dari : Halaman Judul, halaman pengesahan, abstrak, daftar isi, daftar tabel/lampiran.
2.    BAB I Pendahuluan terdiri dari : latar belakang masalah yang mendeskripsikan  masalah penelitian secada jelas, dengan dukungan fakta yang faktual. Rumusan masalah dan pemecahan masalah. Tujuan penelitian dan manfaat penelitian. ( terutama : potensi untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas isi, proses  dan hasil pembelajaran/pendidikan.
3.    BAB II Kajian Teori dan Pustaka : Kemukakan teori dan hasil kajian/temuan/penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Serta memberi arah dan menunjukkan pada pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian.
4.  BAB III Prosedur/Metode Penelitian : Deskripsikan seting penelitian secara jelas, tahapan setiap siklus yang memuat rencana, pelaksana/tindakan, pemantauan dan evaluasi beserta instrumen yang digunakan.
5. BAB IV Hasil dan Pembahasan: Deskripsikan setting penelitian secara lengkap kemudian uraian masing-masing siklus dengan disertai data lengkap beserta aspek-aspek yang direkam/diamati tiap siklus. Rekaman itu menunjukkan terjadinya perubahan akibat tindakan yang diberikan. Untuk bahan dasar analisis dan pembahasan kemukakan hasil keseluruhan siklus kedalam suatu ringkasan tabel/grafik.
6. BAB V Simpulan dan Saran memuat : kesimpulan dari hasil penelitian sesuai dengan analisis dan tujuan penelitian yang disampaikan sebelumnya. Berikan cara sebagai tindak lanjut berdasarkan simpulan yang diperoleh baik yang menyangkut segi positif maupun negatifnya.
7.  Bagian Penunjang : Memuat sumber yang dirujuk dalam kajian teori yang digunakan, dan lampiran tentang instrumen yang digunakan dalam penelitian, lembar jawaban dari siswa, ijin penelitian dan bukti lain yang dipandang penting.


D.  Tes Formatif
1.    Ketika anda akan  melaksanakan Penelitian tindakan kelas, kegiatan yang dilakukan sebelumnya adalah menyusun proposal/usulan PTK, Sebut dan jelaskan fungsi proposal tersebut  dalam suatu penelitian !
2.    Apakah perbedaan yang prinsip dalam proposal / usulan dengan laporan PTK ? Beri penjelasan !

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Rambu-rambu Kunci Jawaban Kegiatan belajar II
1.    Jawaban pengertian PTK dengan kata-kata anda sendiri  yang intinya bahwa  Pengertian PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas yang dilakukan oleh peneliti/guru yang bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas/sekolah.
2.    Manfaat yang diperoleh dalam melakukan penelitian tindakan kelas bagi guru adalah : 1) kemandirian guru memahami masalah, solusi dan faktor-faktor yang mempengaruhi bagi peningkatan mutu pembelajaran, 2) kolaboratif, : terbangun sikap kerjasama demi peningkatan mutu pembelajaran, 3) secara terus menerus memperhatikan perkembangan siswa, 4) peningkatan profesionalisme guru, 5) efektif artinya meningkatkan mutu pembelajaran/pendidikan.
3.    Ciri-ciri PTK adalah : 1) guru sebagai peneliti, 2) on the job, 3) berorientasi pada pemecahan masalah, 4) berorientasi pada peningkatan kualitas  5) berupa siklus dengan tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, 6) berbagai cara koleksi data, 6) kolaboratif.
4.    Hal yang penting dilakukan dalam pelaksanaan PTK adalah terdukung kemampuan, waktu, beaya, dukungan sarana prasana, dukungan lembaga.

Rambu-rambu Kunci Jawaban Kegiatan belajar III
1.    Langkah dan prosedur yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas adalah melakukan tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
2.    Yang dilakukan peneliti  pada tahap perencanaan adalah: 1) identifikasi masalah, 2) analisis dan perumusan masalah, 3) menetapkan akar penyebab  masalah, 4) menetapkan solosi pemecahan masalah, 5) membuar rencana perbaikan pembelajaran dan  instrumen.
3.    Contoh 3 masalah yang berada dalam kewenangan guru : 1) hasil belajar matematika pada konsep pecahan siswa klas IV  rerata rendah,. 2) rendahnya minat baca siswa kelas IV, 3) Keampuan pemecahan masalah siswa kelas VI kurang.
4.    Instrumen yang dapat digunakan untuk pengumpulan data dalam pelaksanaan PTK adalah : Dokumen hasil belajar, portofolio, tes, lembar observasi, angket, foto/slide, wawancara, catatan lapangan, catatan harian.

Rambu-rambu Kunci Jawaban Kegiatan belajar IV
1.    Fungsi proposal dalam  dipandang penting untuk pedoman yang dapat digunakan sebagai pegangan dalam melakukan penelitian.
2.    Perbedaan yang prinsip proposal penelitian dan laporan penelitian tindakan kelas adalah pada proposal berisi  langkah-langkah dalam melakukan penelitian, sedangkan laporan penelitian berisi uraian  tentang hasil pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi dan refleksi dalam siklus dan memuat  kesimpulan hasil penelitian.










GLOSARIUM


Action Research                   :  Penelitian Tindakan.
Clasroom Action Research            :  Penelitian Tindakan Kelas
Daur PTK                            : Langkah PTK yang selalu berulang sampai tujuan
                                              Perbaikan.
Identifikasi masalah            : Mengenal dan atau menandai gejala yang muncul                                                    untuk dikaji.
Kolaboratif                             :  Dalam pengertian PTK, kolaboratif artinya kerja -                                                     sama antara guru dan teman sejawat dan peneliti
                                              lain.
Pemantauan dalam PTK    :  Upaya mengamati dan mendokumentasikan
                                                   proses pelaksanaan tindakan untuk mengetahui
                                              perubahan yang terjadi dalam  proses
                                              pelaksanaan penelitian.
Research                               :  Riset atau penelitian
Refleksi                                 :  Kata refleksi  dikaitkan  dengan konsep penelitian
                                              tindakan  kelas,  artinya  dalam proses penelitian
                                              itu peneliti selalu memikirkan apa dan mengapa
                                                   suatu dampak tindakan terjadinya di kelas. Dari
                                                   pemikiran itu kemudian peneliti akan mencari
                                              pemecahannya dengan melalui tindakan tertentu.
Siklus                                     :  Proses perubahan  tahap-tahap terulang lagi.
                                             




DAFTAR PUSTAKA


Andreas Priyono. 2008. Bahan Ajar Penelitian Tindakan Kelas.  Program sertifikasi Guru jalur Pendidikan. Unnes


Direktorat P2TK dan KPT. 2006. Pedoman Usulan dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Research ) tahun Anggaran 2007. Jakarta : Depdiknas.

I.G.A.K. Wardani, dkk. 2007. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.

Suwarsih Madya. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Tersedia pada http:/ www.KTI online. Diunduh pada tanggal 15 Juni 2008.

Kemmis, Stephen and Mc Taggart, Robin. 1988. The Action Research Planner, Victoria : Deakin University.


Lembaga Pengembangan Pendidikan Profesi (LP3). 2007. Bahan Ajar Penelitihan Tindakan Kelas. Pendidikan dan Latihan profesi Guru (PLPG)  sertifikasi Guru dalam Jabatan. Unnes


Suhardjono, Azis Hoesein, dkk. 1996. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit pengembangan Profesi Widyaiswara. Jakarta : Depdikbud, Dikdasmen


Suhardjono.2003. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah pada Diklat Pengembangan Profesi bagi Jabatan Guru, Direktorat Tenaga Kependidikan Dasar dan Menengah, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas.


Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara


LAMPIRAN
FORMAT IDENTIFIKASI MASALAH DALAM PTK
1. Identifikasi masalah dalam PTK
Kemukakan masalah-masalah yang anda   hadapi ketika melaksanakan    kegiatan belajar- mengajar (yang berkaitan dengan penggunaan media, strategi, model, sistem penilaian, implementasi kurikulum) dsb.
    1………………………………………………………………………………………
    2………………………………………………………………………………………
    3………………………………………………………………………………………
    4……………………………………………………………………………………… 

2. Analisis masalah
Pilih salah satu masalah yang menurut anda paling mendesak untuk dipecahkan!
          ........................................................................................................................

    Berikan alasan mengapa masalah tersebut penting untuk segera dicarikan
    pemecahannya!
        ........................................................................................................................
        ........................................................................................................................
3. Merumuskan Masalah :
………………………………………………………………………………………
4.Faktor-faktor penyebab munculnya masalah yang dirumuskan tersebut melalui wawancara, angket, observasi, catatan lapangan dll.
        1).  Faktor siswa :

        2).  Faktor guru :

        3).  Faktor KBM :

        4).  Faktor peralatan/fasilitas :

5.Dapatkan satu alternatif pemecahan masalah untuk memecahkan masalah urgen yang anda hadapi tersebut! Alternatif pemecahan masalah itu bertolak dari analisis dan didasarkan pada TEORI tertentu.
        ..........................................................................................................................
        ..........................................................................................................................
   
Tuliskan lokasi Penelitian anda!
        ..........................................................................................................................
Judul PTK
Tulis Judul PTK yang anda usulkan!
     .........................................................................................................................
     







CONTOH HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DARI GURU SD

1. Identifikasi masalah dalam PTK
    Kemukakan masalah-masalah yang anda   hadapi ketika melaksanakan kegiatan belajar- mengajar yang berkaitan dengan penggunaan media, strategi, model, sistem penilaian, implementasi kurikulum dsb.

  1. Siswa kelas I SDN Siliwangi kurang memahami pembelajaran IPA  ditunjukkan dengan data, dari 20 siswa hanya 6 siswa (30%) yang mendapatkan nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65, sedangkan sisanya 14 siswa (70%) nilainya dibawah KKM (65).
  2. Dalam pembelajaran IPS dari 20 siswa, hanya 11 siswa (55%) yang dapat menceritakan tentang fungsi keluarga sedangkan sisanya 9 siswa (45%) mengalami kesulitan.
  3. Sebagian besar 40% siswa kurang aktif dalam pembelajaran matematika
  4. Pada pelajaran Bahasa Indonesia dari 20 siswa, hanya 6 siswa (30%) yang dapat membaca permulaan dan sisanya 14 siswa (70%), tidak dapat membaca permulaan 
  5. Ada 2 siswa yang nakal dan selalu mengganggu dalam proses KBM  


2. Analisis masalah

Pilih salah satu masalah yang menurut anda paling mendesak/urgen untuk dipecahkan!

    Dari beberapa permasalahan diatas, yang akan dikaji melalui PTK adalah permasalahan pada Siswa kelas I SD Siliwangi pada pelajaran Bahasa Indonesia dari 20 siswa, hanya 6 siswa (30%) yang dapat membaca permulaan dan sisanya 14 siswa (70%), tidak dapat membaca permulaan 

Berikan alasan mengapa masalah tersebut penting untuk segera dicarikan pemecahannya!

Kemampuan  membaca adalah merupakah kemampuan  awal yang harus dimiliki setiap peserta didik, untuk mendukung siswa memahami materi pembelajaran / pengetahuan yang dibutuhkan, sehingga masalah ini perlu segera dipecahkan untuk dilakukan perbaikan dalam pembelajaran

  3. Merumuskan Masalah :
      
Bagaimanakah cara meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa  kelas 1 SD Siliwangi semarang?

       
4. Faktor-faktor penyebab munculnya masalah yang dirumuskan tersebut melalui wawancara, angket, observasi, catatan lapangan dsb..

        1).  Faktor siswa : Kurang antusias, kurang respon dalam pembelajaran,
                                     Siswa bosan

        2).  Faktor guru :  Mengajar monoton ,kurang variasi secara verbal

        3).  Faktor KBM : Hanya menggunakan metode ceramah, sehingga
                                    KBM berlangsung sangat membosankan

        4) Faktor peralatan/fasilitas:Guru tidak menggunakan alat peraga
                                   dalam proses belajar-mengajar


 5. Dapatkan satu alternatif pemecahan masalah untuk memecahkan masalah urgen/mendesak yang anda hadapi tersebut! Alternatif pemecahan masalah itu bertolak dari analisis dan didasarkan pada TEORI tertentu.
   
Berdasarkan diskusi bersama tim kolaborasi, BERTOLAK /BERDASARKAN AKAR PENYEBAB MASALAH dan didasarkan KAJIAN TEORI maka didapatkan alternative pemecahan masalah yaitu dengan menggunakan METODE PERMAINAN KARTU KATA untuk pemecahan masalah

   Tuliskan lokasi Penelitian anda!

    SD Siliwangi Semarang
     
    Judul PTK
    Tulis Judul PTK yang anda usulkan!

     Peningkatan Kemampuan  Membaca Pernulaan melalui Permainan Kartu  
    Kata pada siswa kelas 1 SD Siliwangi Semarang